Kebiasaan untuk mencari feedback atau masukan-masukan untuk membuat karya kita lebih baik sangat penting. Feedback membuat kita menembus batas-batas skill dan wawasan kita, di mana kita bisa menemukan hal yang tidak bisa kita lihat dan kita ketahui yang akan ditemukan pada karya kita oleh mereka yang berkompeten memberikan feedback berdasar pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki. Apa saja hal yang harus kita perhatikan saat mencari feedback karya?
1. Berpegang pada Tujuan Mencari Feedback.
Tujuan kita mencari feedback adalah untuk mendapatkan gambaran baru dari karya kita di luar jangkauan penglihatan dan pengetahuan kita. Tujuan mencari feedback bukanlah untuk mencari validasi “oh karya kita bagus” tapi untuk mendapatkan masukan konstruktif. Harus ada improvement significant antara gambar awal kita dengan gambar yang telah mendapat feedback.
2. Mencari Feedback dari Tahap Awal dan Spesifik.
Kita bisa mencari feedback di waktu yang tepat sedini mungkin. Kita bisa memulainya dari tahap pembuatan thumbnail. Mintalah feedback dari berbagai alternatif thumbnail gambar yang kita rencanakan. Gambarlah dengan jelas agar memudahkan orang memberi feedback. Kita juga harus spesifik tentang aspek dan bagian apa dari karya kita apa yang ingin mendapatkan feedback.
3. Pride VS Confidence.
Skill gap atau terbatasnya wawasan kita bisa membuat kita memiliki pride yang tidak semestinya yang akan mengaburkan penilaian kita pada karya. Menurunkan pride bisa membuka banyak celah untuk perbaikan dan selalu terdorong untuk belajar dan selalu ingin lebih baik. Confidence atau percaya diri membuat kita tidak merasa keberatan atau down ketika menyadari karya kita memiliki kekurangan dan perlu untuk diperbaiki.
4. Mencari kompetensi.
Kita bisa mencari beberapa orang yang kita kenal dengan latar belakang yang cukup kompeten untuk memberikan feedback. Mentor atau teman-teman artist senior akan memberikan masukan yang cukup berarti yang berasal dari pengetahuan dan pengalaman mereka yang lebih luas.
5. Tunggu “AHA” Moment.
Keterbatasan skill dan wawasan kita bisa mendatangkan resiko karya kita akan berubah total hingga harus membuat konsep baru. Resiko yang besar ini mungkin akan sedikit menyakitkan di awal-awal kita berkembang. Namun kita akan mendapat impact setimpal ketika kita mendapatkan “Aha Moment” di mana kita mendapat pencerahan baru yang belum pernah kita dapatkan sebelumnya.
6. Mencari feedback dari orang-orang awam.
Untuk beberapa karya kita perlu mendengarkan beberapa feedback dari orang awam yang mewakili selera audience secara umum. Masukan dari orang-orang yang awam bisa memberi beberapa gambaran bagaimana karya kita akan disukai oleh audience umum. Biasanya mereka akan memberi masukan hal-hal di luar konsep dan sisi teknis seperti bagaimana gambar akan menjadi lebih lucu atau lebih menarik anak-anak kecil. Apalagi jika kita sedang membuat komik atau gambar-gambar yang menarik perhatian kalangan umum.
7. Jadikan Proses Menggambar Dinamis dengan Feedback.
Jadikan proses mencari feedback menjadi proses yang menarik karena melibatkan brain storming dan berbagai hal yang melibatkan interaksi kreatif sehingga tidak hanya hasil yang bagus tapi proses menggambar menjadi dinamis. Mencari feedback juga akan menambah relasi yang bermanfaat dan membuat karya kita menjadi karya yang mampu mewakili sudut pandang audience dengan baik.
(BP/CA)