5 tips Membuat Ilustrasi Buku Anak
Buku anak saat ini menempati penjualan buku tertinggi di Indonesia dengan angka 39% (kumparannews/industri-buku-di-indonesia) sebuah angka yang besar! Tentu saja buku anak akan berisi banyak ilustrasi karena anak-anak cenderung menyukai buku dengan banyak gambar di dalamnya. Buku anak menjadi potensi pasar yang bagus bagi artis yang memilih style ilustrasi ini. Saat ini banyak sekali Ilustrator buku anak yang berkualitas di Indonesia, kompetisi menjadi sangat menarik di dalamnya. Apa yang harus kita siapkan agar bisa masuk ke ranah ilustrasi buku anak dengan baik?
01. Gambar!
Kunci utama untuk menjadi illustrator buku anak yang sukses adalah dengan membangun style unik kita sendiri. Bagaimana menemukan style kita? Hanya ada 1 cara untuk membuat hal ini terjadi yaitu MENGGAMBAR!.
Gambar, gambar dan gambar lebih lagi. Pastikan sketchbook ada dengan kita setiap saat. Menggambar di rumah, menggambar di tempat kerja, menggambar di perpustakaan atau menggambar di bus.
Dengan seringnya kita menggambar ditambah preferensi dan karakter kita, perlahan akan menampakkan pengaruhnya secara konsisten dalam gambar kita, dari situlah style kita akan terbentuk dan kita bisa menerapkan dalam gambar kita.
Dalam proses pembuatan sebuah desain karakter, sebelum kita mengerjakannya dengan graphic tablet kita, kita bisa membuat banyak sketch dalam buku kita. Di hari berikutnya, kita bisa melihat lagi gambar- gambar kita – refresh – dan kita bisa memilih gambar yang akan kita gunakan sesuai desain dan menyelesaikannya dalam komputer kita sebagai hasil akhir.
02. Buatlah portfolio buku anak kita dalam secara berjilid.
Hal yang akan menjadi perhatian agency adalah ketika kita memiliki beberapa jilid portfolio. Kita bisa membuat beberapa jilid bertema bajak laut, dinosaurus, monster dan lain-lain.
Dengan memiliki beberapa jilid portfolio, penerbitiki akan melihat kemampuan kita sebagai ilustrator yang handal dan serba bisa dan kita punya potensi memiliki karir yang panjang dan karya yang bervariasi.
03. ‘Godaan ada di dalam detail’
Buku bergambar cenderung untuk dibaca dan dibaca ulang malam ke malam berikutnya. Nah, itu salah satu hal baik untuk dilakukan! Jadi kita sebaiknya dengan pintar menambahkan lapisan-lapisan detail yang akan ditemukan oleh anak dan orang tuanya pada saat mereka membaca buku kedua kali atau kesekian kalinya dan belum ditemukan pada waktu membaca pertama kali. Hal ini membuat pengalaman membaca menjadi menarik dan menggairahkan. Sangat menyenangkan memikirkan kita bisa memasukkan visual lucu yang tersembunyi untuk nantinya ditemukan pembaca.
Artwork berikut dari buku Rob Biddulph, Blown Away
Digital painting sangat membantu kita untuk membuat detail-detail tersembunyi sesuai rencana kita. Sistem layer pada photoshop memungkinkan kita menyusun beragam obyek dengan mudah seperti contoh berikut:
4. ‘Kesederhanaan menyatakan banyak hal’
Seperti yang sering kita dengar “Less is More”. Hal ini berlaku dalam ilustrasi buku anak. Gunakan bentuk-bentuk paling sederhana untuk merubah karakter dalam buku kita.
Dua titik hitam dalam gambar di atas bisa merubah dengan cepat emosi karakter dengan sedikit perubahan. Dengan garis sederhana kita bisa merubah ekspresi karakter senang menjadi marah atau sedih.
Kesalahan yang sering terjadi, dan paling banyak dilakukan, adalah untuk mencoba dan melakukan terlalu banyak (detil). Di saat itulah gambar kita akan cenderung terlihat kartun.
Anak-anak memilih untuk membentuk imajinasi mereka sendiri di dalam pikiran mereka. Berikan ruang yang luas bagi anak-Anak-anak untuk berimajinasi dengan karakter kita. Kanvas yang bersih dan lega lebih memberikan ruang imajinasi bagi pikiran anak-anak. Gambar berikut adalah contoh artwork Oliver Jeffers yang simple dan memberikan banyak ruang imajinasi.
05. Variasi adalah KUNCI
Saat sebuah cerita mulai ditulis dan karakter mulai didesain, inilah waktunya untuk merencanakan buku kita. Kebanyakan buku gambar memiliki ketebalan 32 halaman, dikurangi halaman judul, penutup dan bagian kredit, tersisa 28 halaman untuk kita. Yang berarti tidak banyak!
Kita bisa memulai menggambar 14 halaman yang dibagi 2 untuk halaman double spread yang akan mengaitkan tiap gambar menjadi sebuah cerita sendiri-sendiri dalam tiap spreadnya.
Satu hal penting untuk dipertimbangkan dalam tahap ini adalah membagi komposisi halaman untuk mengatur alur cerita. Cerita dalam buku akan mengalir dengan lebih baik apabila kita membuat alur yang baik di tengah halaman yang padat dan penuh cerita.
Jadi halaman yang memiliki cerita yang padat dalam tiap inchinya harus diikuti halaman simple yang membantu mengurai halaman sebelumnya. Mungkin sebuah halaman dengan banyak warna putih bisa menjadi pilihan. Usahakan suasana halaman bergantian, ramai, sepi, ramai, sepi, seperti itulah alur yang lebih mudah dicerna.
Begitu juga dengan pemilihan warna, usahakan warna yang harmonis dalam tiap halaman. Kecuali saat kita ingin mengejutkan pembaca, kita bisa menggunakan perubahan warna yang dramatis.
Sebuah contoh bagus buku Blown Away di adegan dalam Hutan, akan terlihat banyak warna putih dan biru pucat yang membuat warna hijau cerah menjadi menonjol dan menangkap perhatian mata.
Sumber: https://www.creativebloq.com/illustration/5-tips-illustrating-childrens-books-91516706
(ca/bp)