5 Cara Ampuh Membuat Artwork “Sempurna” ini akan membantu kita memahamai beberapa sudut pandang artist tentang kesempurnaan sebuah artwork. Banyak artist yang mengatakan bahwa tidak ada yang namanya gambar yang “sempurna”. Selalu ada bagian dari sebuah gambar yang masih bisa diutak-atik atau di-improvisasi. Artist-artist yang baik selalu mencoba membawa artwork-nya ke level yang semakin dekat dengan sempurna. Ini diakibatkan oleh tidak ada prinsip yang salah atau benar dalam dunia art, semuanya subjektif. Seperti yang dikatakan Artgerm “The Origin of Art is no Style”. Setiap artist memiliki pendapat yang berbeda mana yang bagus dan mana yang kurang. Nah, ada beberapa guideline yang dapat menolong kita membuat artwork semakin dekat dengan “Sempurna”.
1. Titik Fokus
Cara terbaik untuk membuat gambar kita menonjol adalah dengan memastikan penonton melihat apa yang kita ingin mereka lihat. Jadi, salah satu hal yang paling penting adalah membentuk “focus point”. Sebuah gambar dapat memiliki beberapa focus point, jadi penting untuk mengarahkan mata penonton dalam melihat gambar kita.
Arahan yang baik dapat membuat penonton melihat gambar kita lebih lama. “Tonal Value” dalam painting adalah cara penentuan focus point yang paling efektif. Selain itu, elemen seperti batu, pohon, atau mesin-mesin dapat membantu menguatkan focus point. Teknik ini dikenal juga dengan nama “compositing”. Mari kita lihat gambar di bawah sebagai contoh
Di gambar pertama bisa dilihat ada lighting dari atas ke bawah ke arah subjek utama dan hanya menggunakan 1 sumber cahaya (yaitu dari atas). Refleksi cahaya di helem juga membantu untuk menghasilkan focus point.
Focus point ke-2 adalah puntung rokok. Bisa diperhatikan bagaimana cara menonjolkan puntung rokok tersebut dengan pistol. Semua hal diatas membantu penonton melihat gambar dari atas ke bawah.
Contoh kedua adalah bagaimana cara menggunakan kapal untuk membuat arahan ke subjek yang menjadi focus point. Di bagian dada si Golem juga dibuat menjadi bagian yang paling terang. Hal tersebut membuat dada si Golem menjadi focus point utama.
2. Subjek dan Cerita yang Menarik.
Komposisi memang membantu mengangkat focus point, namun sebuah gambar yang memiliki subjek atau elemen yang menarik dapat juga membuat penonton melihat gambar lebih lama lagi. Sebuah gambar yang memiliki cerita akan memiliki poin tambahan. Jangan lupa kita harus memberikan penonton ruang untuk mereka berimajinasi apa yang terjadi di gambar kita. Setiap orang melihat cerita yang berbeda-beda. Pikirkan saja ketika kita menonton sebuah film, otak kita mencoba memahami cerita dari film tersebut. Imajinasi merupakan senjata utama yang membuat gambar kita lebih dapat dinikmati. Di bawah ini ada beberapa contoh gambar yang memiliki cerita yang bagus. Seperti yang bisa kita lihat di bawah, setiap gambar membiarkan kita untuk melihat sesuai imajinasi kalian sendiri.
3. Balancing the Painting.
Gambar yang baik adalah gambar yang balance/seimbang. Maksudnya adalah ketika gambar tersebut diputar secara horizontal tetap bagus. Kelebihan menggambar secara digital di photoshop adalah ada banyak tool yang dapat digunakan untuk bekerja secara efektif.
Ketika menggambar, cobalah untuk rotate gambarmu secara horizontal (image -> image rotation -> flip canvas horizontal). Pastikan gambarmu tidak berantakan ketika diputar. Apabila terlihat tidak seimbang/balance, focus point dari gambar tersebut telah hilang. Caranya adalah gambar ulang/tweek bagian yang tidak balance. Cobalah untuk membalikkan kembali ke posisi normal untuk melihat apakah sudah balance atau belum. Untuk melihat gambar kalian balance atau tidak, dapat juga diberikan “black and white filter”. Dengan menggunakan black and white filter, kita tidak akan terdistraksi oleh warna, kita akan melihat gambar tersebut dari value-nya.
4. Depth of Field
Seperti yang disebutkan diatas, bekerja secara digital memiliki banyak keuntungan yaitu membuat kita bekerja secara efisien. Apabila kita ingin membuat gambar menjadi lebih realistis, filter di photoshop bisa menjadi sahabat kita. Pastikan gambar kita memiliki “sense of depth” dahulu merupakan langkah awal untuk menangkap perhatian mata penonton. Hal tersebut tidak harus digambar sangat detail, bahkan kadang-kadang lebih bagus apabila tidak terlalu detail.
sekarang coba kita pikirkan fotografi. Beberapa fotografer suka menambahkan “foreground element” dalam foto mereka. Foreground element ini selalu blur dan lebih gelap value-nya. Ini merupakan cara yang sangat efektif untuk membuat focus point yang kuat, dan meningkatkan depth of field. Dengan melkukan hal tersebut dalam gambarmu, akan menghasilkan efek yang sama. Foreground element tidak perlu sangat detail, cukup siluet simple dengan blur filter (seperti yang ditunjukkan di bawah).
Ketika foreground element meningkatkan depth/jarak, hal yang sama berlaku pada background. Dengan menggambar sesuatu dengan lighting yang normal, lens blur filter atau “gaussian blur” filter cukup meningkatkan sense of depth dengan baik. Dan juga background yang blur akan lebih sedikit tidak membuat distraksi dan membantu menonjolkan focus point lebih baik.
Tips: Menggunakan “Gaussian blur” memiliki efek yang sama seperti “lens blur”, namun tidak sebagus dan se-realistis “lens blur”. “Lens Blur” memakan banyak processing yang melambatkan kinerja komputer, lebih baik digunakan pada gambar yang tidak terlalu besar.
Dalam contoh di bawah ini, kalian dapat melihat background yang blur dan foreground tidak menarik perhatian focus point, bahkan sebaliknya yang terjadi yaitu menguatkan focus point.
untuk gambar di bawah, baik foreground maupun background tidak blur, tetapi sumber cahaya di background membantu membuat focus point tetap paling menonjol, dan juga foreground yang gelap membantu menguatkan focus point juga.
5. Menggunakan Filter
Terakhir, setiap artist memiliki cara mereka sendiri untuk sentuhan akhir gambar mereka. Di sini akan dibagikan beberapa tips favorit untuk mengaplikasikan sentuhan akhir dalam gambar.
Ketika sebuah gambar sudah selesai, terapkan beberapa sharpening sebagai penguat detailing. Ada beberapa tipe sharpen di photoshop. “Unsharp mask” lebih banyak disukai karena membuat stroke lebih jelas dan menjaga efek “painting”. “Unsharp mask” bekerja lebih baik untuk stroke-stroke yang minimal dan kurang terlihat. Lens Correction” adalah salah satu filter bagus lainnya. Ia memberikan gambar efek chromatic abberation, yang membuat terlihat lebih photo realistic.
Sedikit efek warna hijau atau merah adalah hasil dari “lens correction” filter. Tidak ada angka pasti untuk seberapa banyak harus menggeser slider RGB-nya, dicoba dan disesuikan saja.
Kesimpulan
Mengetahui dan menggunakan tools dengan baik adalah hal yang penting untuk membuat artwork yang lebih baik. Butuh banyak trial and error sebelum bisa memahami semuanya. Jadi, pastikan banyak habiskan waktu untuk mencoba semuanya dan berkarya. Bekerjalah dengan smart dan manfaatkan tools yang ada secara efektif dan maksimal. Pelajari gambar artist yang lain, terus berkarya, dan yang paling penting Have Fun!
(Baca: Program yang mengupas tuntas Concept Art!)
(ES)
Sumber:
5 ways to perfect your digital paintings
You must be logged in to post a comment.
Mantapppp. Terima kasih admin tutor nya 😀
good job…!!