Dalam ilustrasi, concept art, digital painting atau visual development secara umum , penggunaan warna yang benar sangatlah penting. Karena kita berbicara tentang seni visual. Setidaknya ada tiga peran pengaturan skema warna yang tepat dalam representasi seni visual:
1. Mengatur emosi dan mood
Dalam sebuah lukisan, rona warna umum dan kombinasinya dapat menyampaikan suasana hati dan suasana tertentu melalui respons emosional bawaannya . Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan sebelum mulai membuat skema warna adalah mempertimbangkan “ rasa ” karya seni yang Anda inginkan. suka. Anda juga dapat mengambil inspirasi dari gambar lain ; memilih warna dari foto, seperti yang sering saya lakukan pada langit, bisa menjadi cara untuk memulai mewarnai.
2. Mengekspresikan kedalaman dan kesan tiga dimensi
Menguasai kesan kedalaman dan 3 dimensi membutuhkan banyak latihan. Pola cahaya dan bayangan yang sangat berbeda dapat diperoleh melalui perubahan parameter rona, kecerahan, dan saturasi dengan baik, yang menghasilkan tampilan tiga dimensi dari apa yang kita lihat. Jarak, sebaliknya, mengubah saturasi dan corak warna dari apa yang kita lihat lebih jauh. Ini dikenal sebagai perspektif atmosfer. Sebagai referensi, kita perlu mempelajari foto atau, lebih baik lagi, mengamati langsung lingkungan sekitar dalam kehidupan nyata jika ingin memahami cara kerja cahaya dan menerapkannya pada gambar kita. Mengamati dan menggambar referensi dari dunia nyata sangat penting. Cara terbaik untuk mempelajarinya dengan menggunakan teknik grey scale atau skala abu-abu yangmembantu mendapatkan value dengan lebih mudah. Kita bisa melihat contoh berikut:
3. Membantu Komposisi
Efek emosional dari pilihan warna, seperti kedalaman dan kehangatan akan memberi banyak perbedaan pada lukisan kita, karena warna-warna hangat lebih cepat ditangkap mata dibandingkan dengan warna-warna dingin . Selain itu, warna-warna keras, seperti merah di atas biru, dan kontras yang kuat dapat membantu menonjolkan fokus utama komposisi.
SKEMA WARNA ANALOGUE
Skema warna analog menggunakan warna-warna yang bersebelahan pada roda warna. Misalnya warna biru dan hijau, atau oranye dan kuning.Tiap warna berhubungan erat satu sama lain.
Kontras warna-warna analog tidak terlalu banyak, ciptakan kontras yang cukup menggunakan elemen lain seperti nilai atau saturasi.
Claude Monet adalah salah satu artist yang secara cemerlang menggunakan skema warna analog dalam karya-karyanya yang sangat harmonis.
SKEMA WARNA COMPLEMENTARY
Warna-warna komplementer saling berseberangan pada roda warna. Jika ditempatkan bersebelahan, terdapat efek kontras dan cerah yang sangat kuat. Jika digunakan secara berlebihan, mungkin terlihat jelek dan tidak nyaman untuk dilihat. Sebaiknya pilih warna dominan dan gunakan warna lain sebagai aksen.
Van Gogh memiliki kemampuan menggunakan skema warna komplimenter yang kuat dalam karya-karyanya. Noah Bradley mewakili artist era masa kini yang palet warnanya dramatis.
SKEMA WARNA TRIADIC
Skema warna triadic menggunakan warna-warna yang ditempatkan merata pada roda warna. Misalnya warna kuning, biru, dan oranye, seperti pada lukisan karya Johannes Vermeer.
Jika menggunakan skema triadik, pilih satu warna dominan dan dua warna sekunder. Jika tidak, akan sulit untuk menyeimbangkan ketiga warna tanpa terlihat mengganggu saat dilihat.
SKEMA WARNA SPILT COMPLIMENTARY
Sebagai variasi dari Complementary, skema Split ini menggunakan 2 warna tersier di sebelah warna komplentarinya sebagai tambahan untuk warna yang dominan. Skema ini lebih mudah diseimbangkan dan cocok digunakan sebagai pemula untuk mempelajari skema warna.
Selamat menjelajahi pengalaman menjajal skema warna dalam painting kamu, jangan takut salah dan nikmati warna-warna eksperimental bebas kamu. Selamat berkarya!
(BP/CA)