Kesalahan yang dilakukan kebanyakan illustrator atau artist yang masih pemula, ketika mereka mewarnai kulit adalah mereka hanya memakai satu peta warna untuk warna kulit, kemudian hanya digelap dan terangkan saja warnanya untuk membuat value. Dengan palet warna yang terbatas maka akan menghasilkan gambar seperti ini.
Gambar Wajah dengan dengan satu varian peta warna kulit
Hasilnya akan seperti kulit imitasi/buatan yang kemudian dipakai android. Warna terlihat mati, kusam dan tidak natural.
jadi, bagaimana kita membuat gambar wajah dengan warna yang membosankan ini menjadi lebih natural/alami?
Yang harus dilakukan adalah, menambahkan variasi warna – tapi dimana kita bisa menambahkan warna-warna tersebut? Caranya adalah analisa peta warna dari foto yang kita gunakan sebagai referensi.
Contoh peta warna kulit natural
Warna pada wajah manusia cenderung mengikuti pola. Umumnya manusia memiliki warna kekuningan pada bagian dahi, bagian samping muka, dan pada bagian leher. Pada bagian pipi, telinga, dan hidung cenderung berwarna pink. Kemudian agak kebiruan pada bagian bawah mata dan dagu.
Perlu diingat hal ini adalah perumuman/generalisasi dan pemudahan. Setiap orang berbeda, dan warna kulit mereka pun akan terlihat berbeda pada berbagai macam pencahayaan dan lingkungan. beberapa orang warnanya terlihat kehijauan bukannya kekuningan. beberapa orang juga kulitnya ada yang terlihat kekuningan pada bagian bawah kelopak mata bukannya kebiruan. Orang dengan warna kulit gelap kurang bisa menggunakan peta warna seperti ini. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mengamati wajah-wajah yang dijadikan referensi.
Sekarang kita coba menggunakan peta warna pada gambar pertama dan lihat hasilnya.
Dengan menambahkan variasi warna gambar jadi lebih hidup
Terlihat lebih ‘hidup’ kan?… Warna merah tanah digunakan pada bagian sudut mata, dan warna terang pink-lavender untuk warna cerah pada bagian dahi dan hidung. Pada bagian leher bagian sisi kanan menggunakan warna kuning, tapi pada bagian sisi kirinya menggunakan warna biru terang dan abu-abu, karena pada bagian tersebut terkena warna pada background/ environment dan warna kemeja (biru).
Coba kita bandingkan gambar dengan satu peta warna dengan yang bervariasi peta warnanya
Perbedaan terlihat signifikan antara gambar pertama dan kedua
Teruslah menggambar dengan berbagai macam referensi dengan berbagai macam warna kulit yang berbeda-beda. Agar memudahkan mendapat tone, biar tidak terlalu sedikit dan terlalu banyak. Cara untuk meng-improve adalah dengan mengamati wajah-wajah orang disekitar, pada acara televisi, atau ketika kamu melihat film.
Ketika kamu menonton film, selain melihat film-nya cobalah untuk mengamati warna kulit aktor/aktris-nya, karena pada film akan terdapat berbagai macam pencahayaan yang bisa mempengaruhi warna kulit orang.
Sekarang coba kita lihat peta warna dengan orang yang berbeda.
Orang dengan warna kulit yang sangat gelap tidak terlalu banyak memiliki variasi warna pada wajahnya, tapi kulit mereka tetap memantulkan cahaya sekitar (environment).
Sepertinya sudah cukup, sekarang waktunya kamu untuk membuat gambar potrait, carilah referensi sebanyak-banyaknya.
Let’s Paint!!!
Artwork by: Kelly McMorris
Source: Kelly McMorris