Kesalahan #1. Memulai sesuatu tanpa IDE
Sebagai seorang pemula dan ingin membuat sebuah artwork, kanvas kosong adalah sesuatu yang nampak menakutkan. Jika kita memulainya tanpa sebersit ide di kepala kita atau tanpa petunjuk bagaimana untuk memulainya, pasti akan sulit untuk mengisi kanvas dengan sesuatu yang berarti. Kita sering menjadi frustasi dan meninggalkan photoshop tanpa hasil.
Solusi: Satu hal paling penting adalah membiasakan untuk menentukan sebuah ide sebelum memulai digital painting kita. Apapun ide kita, setidaknya itu akan memudahkan kita memulai painting kita.
Susah mencari ide?
Ide bisa berasal dari mana saja. Bahkan mencomot kata-kata random dari barang-barang di sekitar kita bisa menjadi ide yang menarik. Sebenarnya yang menyulitkan mencari sebuah ide adalah kebiasaan kita yang jarang mengasah “keingintahuan” dan meremehkan hal-hal kecil sebagai sumber inspirasi. Setelah mendapatkan ide (sekecil apapun itu) carilah inspirasi yang serupa dengan ide yang terlintas di kepala kita dari sumber yang melimpah, yaitu internet.
(Baca lagi: Inilah 8 Tempat Terbaik Untuk Mencari Inspirasi)
Kesalahan 2: Terlalu banyak detail
Detail adalah godaan. Banyak sekali yang beranggapan bahwa digital painting yang menarik adalah ketika tiap inchi dari kanvas penuh dengan detail. Orang-orang yang melihat artwork kita penuh dengan detail berlebihan akan menjadi mabuk dan akan menciderai artwork kita-walaupun detail itu keren dan menarik.
Solusi: Sebuah artwork seharusnya menjual ide, sebuah cerita, konsep. Artwork yang baik tercipta melalui elemen yang kita gunakan seperti komposisi, pencahayaan dan sebagainya-bukan dengan menyalahgunakan detail untuk membuat gambar kita “tampak” keren. Buatlah orang yang melihat artwork kita menjadi terarah pada sebuah fokus dan tidak membiarkan mereka tidak terarah hingga pada detail-detail yang memberikan kesan yang sebenarnya tidak kita inginkan. Jangan sampai painting kita kehilangan fokus, cerita dan daya tarik utama karena mata audience tidak kita arahkan pada alur cerita dan komposisi yang benar.
Satu hal yang paling utama adalah area titik fokus adalah satu area yang akan mendapatkan perhatian paling utama, jangan biarkan audience memberikan waktu mengamati bagian yang tidak penting.
Lihat 2 gambar di bawah:
2 gambar di atas adalah artwork kompetisi “Alien Cloudscape” dari Mattepainting.org. Gambar pertama dibuat Simona Cesi yang penuh dengan detail. Gambar ke-2 dibuat oleh Jadrien Cousens dengan detail yang lebih sedikit namun berhasil menyajikan cerita dengan lebih baik dan mampu terlihat lebih sinematik. Gambar ke-2 memenangkan kompetisi tersebut.
Kesalahan 3: Kurangnya Dynamic Value dan Atmospheric Perspective.
Pengetahuan tentang value atau gelap terang akan makin menantang di media digital painting, karena seringkali kita terkecoh oleh warna dan mengabaikan value.
Satu hal lagi “atmospheric perspective” yaitu elemen yang akan membuat artwork memiliki perbedaan skala di dalamnya, jarak, aerial atau kedalaman dan sebagainya. Dalam digital painting hal-hal tadi sangat penting karena akan memberikan “tipuan visual” agar mata audience mudah memahami artwork kita dan merasakan kedalaman dimensi gambar kita.
Solusi: Lihat contoh di bawah ini:
Gambar pertama dengan jangkauan dan dinamika value yang sempit. Membuatnya nampak flat/datar dan kusam, kurang kontras dan pencahayaan dan nyaris tidak ada “atmospheric perspective”.
Contoh ke-2 adalah artwork Gavin O’Donnell:
Artwork ini menyajikan kontras yang baik dan memiliki jangkauan dan dinamika range yang luas. Memberikan area fokus yang keren dengan cakupan focal points yang tepat. Perhatikan bagaimana gambar ini memperlihatkan area yang makin cerah dan makin terang ketika makin mendekati obyek reruntuhan dan mata kita dituntun ke arah sana.
Kita harus bisa menyajikan cakupan area hitam pekat dan area yang paling putih, dan memberikan porsi pada semua warna di antaranya. Jika painting kita Jika artwork kita memiliki kontras yang baik dengan cakupan warna yang luas, artwork tersebut akan mampu menyampaikan ide kita dengan lebih baik. Penting sekali untuk mempelajari penggunaan value dynamics dan atmospheric perspective dengan baik.
Kesalahan 4: Penggunaan “putih” yang terlalu banyak.
Putih dan hitam pekat paling sering digunakan oleh pemula untuk memperoleh hasil yang lebih cepat saat membuat artwork. Putih dan hitam pekat sebaiknya digunakan dengan hati-hati. Putih pekat sebenarnya jarang sekali dijumpai di alam, hanya akan kita dapati ketika kita memandang langsung matahari atau lampu yang terang. Putih pekat sebaiknya digunakan dalam painting kita untuk bagian sumber cahaya atau efek-efek tertentu.
Penggunaan putih dan hitam pekat yang berlebihan membuat painting kita seperti “meledak”, di mana informasi warna menjadi terbatas dan value ada di titik batas.
Solusi: Lihat contoh di bawah:
Pada gambar di atas ktia bisa melihat suasana langit saat matahari tenggelam yang menggunakan warna putih cerah terlihat sangat terang. Artwork terlihat keras dan tidak nyaman dilihat. Selain itu kita tidak mendapatkan suasana kedalaman gambar ini.
Pada gambar di bawah kita bisa melihat langit yang lebih natural dengan area yang tidak terlalu terang namun terlihat kontras yang baik. Sebuah pemakaian value yang bijak, artwork dibuat oleh Ninjatic.
Kesalahan 5: Kurangnya penggunaan warna hangat dan dingin dengan efektif.
Teori warna adalah aspek yang sangat penting dalam painting dan menyajikan ide kita. Membuat warna bisa bersinergi dan sesuai keinginan klita membutuhkan proses study yang cukup panjang, butuh praktek dan waktu yang tidak terhitung. Bahkan artist pro masih membutuhkan waktu untuk cukup memahami teori warna, tapi itu bukan masalah besar, tugas kita adalah membuat artwork keren dan natural.
Hal yang perlu ditekankan di sini adalah pentingnya pemahaman penggunaan warna dingin dan hangat yang akan membuat artwork kita lebih hidup dan menonjol.
Solusi: Belajar dari lingkungan sekitar sangat efektif, kita bisa mengamati atau mengumpulkan foto-foto lingkungan sekitar kita dalam sebuah folder. Lihatlah perbedaan warna, bayangan dan area terang yang ada di alam. Bagaimana cahaya matahari berperan dalam penampakan bayangan, cahaya pada rerumputan. Saat pagi menjelang siang hari bayangan biasanya terkesan lebih dingin dan kebiruan. Bagaimana saat mendung? Bagaimana perbandingannya? Saat sore hari suasana akan terlihat hangat dengan warna langit kemerahan.
Di bawah ini adalah contoh bagaimana matahari membuat warna berubah termasuk area bayangan dan bagian yang mendapat paparan sinar matahari.
Langit biru memancarkan cahaya omnidirectional/segala arah dari atas, dan sinar matahari menyinari cahaya langsung dari satu arah. Cahaya ini juga memantul, dan kita dapat melihat pada gambar pertama di mana pohon mendapat banyak cahaya pantulan dari matahari sehingga kita memiliki warna hangat di bawahnya. Pada area di mana sinar matahari terhalang, cahaya langit biru akan menjadi lebih terang sehingga menjadi lebih biru kebiruan, lebih dingin.
Lihat contoh gambar di atas. Pada gambar “mendung” yang standar, bayangan memiliki rona yang sama dengan bagian cahaya. Tidak ada kontras warna sejuk / hangat, sementara jika cerah, kita mendapatkan warna yang jauh lebih jenuh, dan kontras warna yang sejuk / hangat benar-benar muncul. Ketika sinar matahari menyentuh bebatuan, kita mendapatkan warna kekuningan yang hangat, dan di tempat yang terhalang, langit biru mengambil alih. Area pantulan cahaya dibuat dengan alamiah.
Pada gambar ke-3, suasana lebih mendung namun langit masih cerah, warna menjadi lebih jenuh, dan warna-warna dingin sedikit menghilang tapi masih terlihat.
Menggunakan warna hangat dan dingin secara efektif pada area bayangan membuat keseluruhan painting terlihat lebih menarik dan realistis.
Hal ini juga digunakan dalam produksi film dan game di mana penataan cahaya menggunakan warna putih/kuning, biru netral, biru dingin dan merah hangat untuk menciptakan kontras antara cahaya hangat dan dingin. Seperti contoh gambar di bawah. Warna biru, dingin dan cahaya ambient lebih kuat dibanding cahaya dari lilin di mana tokoh berdiri, namun pancaran cahaya lilin memberikan rim light dan memberikan sedikit ambient hangat di bagian belakang.
Mempelajari teori warna ini akan sangat berperan dalam pengembangan skill painting kita.
Kesalahan 6: Menggunakan hanya brush tajam dan lembut.
Penggunaan brush merupakan hal cukup tricky, kapan harus menggunakan brush lembut dan tajam. Pengetahuan yang kurang baik membuat artwork terlihat tidak konsisten dan bahkan bisa terlihat “acak-acakan”. Jadi penting sekali untuk mengetahui kapan saat yang tepat untuk menggunakan brush lembut, tajam atau transisi keduanya. Faktor yang mempengaruhi penggunaan brush adalah kontras, komposisi, flow dan focal point. Jangan kuatir, semua ini bisa dipelajari.
Saat kita menggunakan brush tajam, kontras akan naik, dan kontras akan membuat ketajaman/focality meningkat. Menggunakan brush lembut akan membuat area fokus lebih menonjol lagi. Jadi perhatikan penggunaan brush keras pada bagian-bagian fokus dalam artwork kita.
Solusi: Cobalah untuk memikirkan di mana kita membutuhkan painting kita terlihat lembut/soft dan di mana harus terlihat tajam. Misalnya area rerumputan biasanya terlihat lebih soft dengan sedikit kontras di beberapa tempat, sementara pegunungan membutuhkan lebih banyak brush tajam untuk mendaaptkan tekstur dan edges.
Perhatikan contoh di bawah:
Di sini terlihat gunung besar dan tajam dengan kota putih di tengah, sementara di sekitarnya kita bisa melihat area landscape yang lebih soft. Area soft makin membuat area focal point makin tegas dan menonjol.
Dengan praktek yang benar menggunakan brush tajam dan lembut ketika menggambar awan dan gunung atau apapun dengan tekstur dan edges yang menyolok, seperti rumah, pohon, pilar atau obyek-obyek yang mirip. Bergantian menggunakan type brush untuk melatih sense kita.
Kesalahan 7: Terlalu banyak menggunakan warna jenuh/saturated.
Saat memulai painting banyak yang menemui kesulitan dengan warna sehingga sering terpicu untuk memilih warna-warna kuat dari panel dan akhirnya menghasilkan painting penuh warna yang terlalu kuat dan mengacaukan warna-warna lain.
Solusi: Cobalah untuk mempertahankan area pilihan warna di bagian tengah panel pemilih warna.
Pertahankan berada di area warna tersebut dan painting yang dihasilkan akan memiliki warna yang realistis dan value yang baik. Jika kita amati, kita akan lihat bahwa hampir semua warna-warna alami memiliki saturasi dan cakupan value di area tersebut dengan beberapa bagian gelap dan beberapa bagian terang, namun hampir keseluruhan adalah warna-warna kalem.
Apabila kita tidak memiliki pengetahuan cukup mengapa kita menggunakan warna-warna tajam, saran terbaik adalah dengan mencoba menggunakan hanya 2 atau 3 gradasi/hue warna – simplicity is king!
Painting di atas memiliki keseluruhan warna yang didominasi orange dan shadingnya. Warna lain hanyalah biru pada langit dan beberapa pantulan pada mesin dan sepeda.
Hal ini membuat kesan simpel dan menarik. Konsep painting jadi nampak jelas bagi audience. 2 Pilihan warna yang melengkapi satu sama lain.
Jika di sini warnanya menyolok dan tajam, hasilnya pasti akan terlihat tidak realis dan tidak jelas. Painting di atas berada di area warna yang kalem, tidak terlalu kontras atau terlalu gelap, dan kesemuanya dalam keseimbangan yang baik, warna dan value.
Kesalahan 8: Terpaku pada brush
“Boleh tahu pakai brush apa ya painting ini?” adalah pertanyaan yang paling sering didapatkan para ilustrator. Banyak yang mengira bahwa dengan mengandalkan brush-brush tertentu kita bisa menghasilkan painting yang keren dan melupakan mengasah skill paintingnya. Ribuan brush di photoshops tidak otomatis membuat painting kita menjadi laur biasa keren, tapi skill painting kitalah yang menentukan.
Solusi: Pilih 1 brush, dan temukan 1 brush andalan kamu dan pertahankan! Menggunakan sedikit brush yang nyaman akan sangat berarti, bagaimana feeling kita bisa terasah, skill kita berkembang dengan brush tersebut. Sama halnya ketika kita mencoba 1 jenis pensil dan mengembangkan skill sketch kita dengan pensil tersebut.
Jika suatu kita ingin mengganti koleksi brush kita, sesekali kita bisa mengunduh brush baru dan bereksperimen, tapi tetap ingat, fokus kita bukanlah pada brush tapi bagaimana membuat artwork keren.
Kesalahan-kesalahan ini biasanya akan hilang seiring skill dan jam terbang kita meningkat. Jadi selalu ingat bahwa fokus kita adalah untuk menciptakan artwork keren!
http://www.evenant.com/design/9-common-digital-art-beginner-mistakes/