Type to search

7 Fakta tentang Kebiasaan Menunda, Bikin Kapok!

Share

Para ahli menemukan bahwa Procrastinate atau kebiasaan menunda bukanlah disebabkan oleh rasa MALAS, tapi ada banyak hal tersembunyi dari pikiran kita yang membuat kita Procras.

Inilah 5 fakta tentang procrast yang akan bikin kalian berpikir ulang jika ingin melakukannya lagi!

Dua Orang Memegang Konsol Gaming Hitam
pexels-jeshootscom-442576

1. MENGINGKARI KATA HATI.

Procrastinate berasal dari bahasa latin Procastinaire yang artinya “menunggu sampai besok”, procrast juga berakar dari kata Yunani AKRASIA yang artinya “Melawan kata hati”. Melawan kata hati adalah sebuah “self harm” menurut Dr. Piers Steel, professor motivational psychology the University of Calgary dan penulis “The Procrastination Equation: How to Stop Putting Things Off and Start Getting Stuff Done. Jika berkelanjutan akan memicu rasa bersalah dan akhirnya akan membuat kita merasa “buruk”. Keadaan yang terus menerus akan membuat citra diri kita makin rusak.

2. KEPUTUSAN IRASIONAL.

Menurut Dr. Fuschia Sirois, professor of psychology at the University of Sheffield Procrast bukan disebabkan oleh manajemen waktu yang salah, tapi adalah ketidakmampuan mengatasi berbagai emosi negatif seperti boredom, anxiety, insecurity, frustration, resentment, self-doubt and beyond. Procrast adalah tindakan irasional karena kita melakukan sesuatu yang kita tahu akan menimbulkan efek negatif di kemudian waktu.

3. MEMILIH DISTRAKSI.

Dr. Tim Pychyl, professor psychology dan member the Procrastination Research Group di Carleton University in Ottawa dalam penelitian di tahun 2013, Procrast adalah efek kesalahan kita dalam mengatasi emosi negatif saat akan mengerjakan tugas. Saat kita fokus untuk menghilangkan gejala emosi seperti bosan, mengantuk dan memutuskan untuk mengatasinya dengan main game, browsing dan distraksi lain, sehingga kita gagal untuk mengerjakan tugas utama.

4. INSECURE.

Procrast juga muncul karena bentuk tugas yang kita kerjakan mungkin sulit atau obyeknya kurang kita sukai, di samping itu bisa juga karena ada rasa tidak percaya diri atau meragukan diri sendiri, cemas dan mengkuatirkan banyak hal yang belum terjadi.

5. EFEK BOLA SALJU.

Semakin kita menunda maka pekerjaan akan terlihat makin sulit dan berat untuk dikerjakan sehingga makin membuat kita terus menerus procrast dan karya-karya berikutnya akan mengalami hal yang sama. Prokras akan menjadi masalah besar di kemudian hari seperti efek bola salju yang makin membesar.

6. AMYGDALA HIJACKED.

Amygdala adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses rasa takut dan potensi ancaman. Procrast bisa membajak kerja Amygdala yang menganggap tugas yang ditunda sebagai sebuah ancaman. Jika Amygdala tidak dibiasakan bekerja dengan baik, maka di kemudian hari kita akan makin lemah dan tidak biasa mengatasi tantangan.

7. KEPUTUSAN JANGKA PENDEK.

Dr. Hal Hershfield, professor of marketing di the U.C.L.A. Anderson School of Management menjelaskan bahwa procrast adalah upaya kita menghindar dari perasaan atau beban negatif namun secara ironis justru menciptakan perasaan negatif baru yang lebih besar. Kebiasaan ini secara naluriah berasal dari keinginan alam bawah sadar kita untuk mendapat hal menyenangkan dalam jangka pendek.

8. MEMBERI EFEK DESKTRUKTIF.

Menunda memberi rasa nyaman palsu yang bisa membuat ketagihan sekaligus memberi efek negatif karena rasa bersalah dan tidak berharga. Tidak hanya proses berkarya yang terhambat, procrast juga menimbulkan masalah-masalah kronis seperti stress, kepuasan hidup bahkan gangguan kesehatan seperti tekanan darah yang tinggi.

Nha kalau kita sudah tahu akibat buruk menunda, yok segera selesaikan tugas-tugas atau karya-karya kita yang terbengkalai.

Sumber: https://www.nytimes.com/2019/03/25/smarter-living/why-you-procrastinate-it-has-nothing-to-do-with-self-control

(BP/CA)

Tags:

Leave a Comment

Open chat
Ada yang bisa kami bantu?