Menyusun portfolio adalah proses yang sangat penting dan sangat menentukan saat berencana memasuki kampus seni impian. Tidak hanya proses pembuatan artwork namun juga mempersiapkan skill dan mental yang kelak akan membantu dalam proses belajar selanjutnya. Bagaimana perjalanan Fiona Wijaya dari program Short Course – Portfolio Class dalam dalam persiapan portfolio hingga berhasil memasuki kampus Feng Zhu Design Singapore? Apa saja pengalaman dan tips agar sukses dalam menyusun portfolio?
Halo Fiona boleh kenalkan diri kamu dan bagaimana rasanya menyelesaikan portfolio dan berhasil diterima di FZD School?
Nama saya Fiona, dan saya baru saja diterima di Feng Zhu Design School. Saya merasa sangat excited sekaligus nervous karena fzd memiliki kurikulum yang sangat ketat. Di waktu bersamaan juga membuat saya tertantang untuk mencoba daftar dan masuk ke FZD.
Bagaimana sih awal cerita masuk Carrot Academy sampai akhirnya berniat mendalami art di FZD?
Sebelum masuk Carrot Academy saya mengambil kelas art di sekolah menengah. Guru seni saya bilang, oh Carrot Academy adalah tempat yang bagus untuk belajar gambar. Dari situlah saya tahu tentang Carrot Academy dan itu sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu. Pada awalnya saya tidak terlalu berpikir untuk mengembangkan skill seni. Saya memang menyukai seni namun saya tidak berpikir untuk menjadikannya fokus. Tapi setelah saya belajar di Carrot Academy saya diberitahu banyak hal yang menarik buat saya. Saya tidak pernah mengira jika art bisa sekomplek dan semendalam ini. Begitu banyak hal yang Belum saya ketahui dan pelajari. Metode yang diajarkan sangat unik saya belum pernah mengetahui sebelumnya. Setelah mempelajarinya saya terbantu Dalam mengembangkan mindset untuk jadi termotivasi untuk mempelajari art sekaligus mengembangkan akurasi dan skill gambar secara drastis.
Bagaimana proses pembuatan portfolio untuk FZD?
Portfolio yang harus dibuat untuk fzd maksimal 15 artwork namun saya mengerjakannya sebanyak 9 artwork. Pada awalnya saya tidak tahu bagaimana membuatnya saya bingung karena mereka tidak ingin portfolio yang cuma fokus pada skill tapi lebih fokus pada desain dan mindset kreatif. Karena itulah saya jadi tidak tahu harus bagaimana dan harus mulai dari mana. Lalu saya mengambil kelas intensive portfolio di Carrot Academy. Hal itu sangat membantu saya mengerti apa yang dicari oleh FZD dalam sebuah portfolio. Carrot academy memberi banyak feedback yang membantu seperti tambahkan ini atau itu dalam artwork. Agar membuatnya tampak lebih hidup dan tampak lebih menarik. Carrot Academy juga mengajarkan tentang hal teknis dan praktikal yang harus dipahami. Sebagaimana juga lay out dan tips trik agar portfolio menjadi lebih baik.
Bagaimana kesan belajar di kelas Short Course – Portfolio?
Pengalaman membuat portfolio di Carrot Academ cukup menantang! Karena feedback yang diberikan lumayan cukup banyak. Kadang saya diharuskan untuk merubah semua bagian gambar atau menambahkan banyak detail jadi benar-benar menantang dan berat. Tapi bagus, inilah yang membuat course menjadi efektif karena jika mentor tidak bisa memberikan feedback yang sesuai, siswa tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Siswa juga tidak akan bisa berkembang dengan cepat dan efisien. Feedback yang diberikan juga sangat supportive, siswa selalu mendapat apresiasi atas karyanya. Tapi juga diberikan kritik yang diperlukan sehingga membuatnya seimbang. Feedback dan apresiasi yang diberikan membuat saya selalu bersemangat untuk mengerjakan artwork, mencoba yang terbaik dan mengerjakan tugas sebaik yang saya bisa.
Hal Positif apa yang kamu dapatkan selama belajar di Carrot Academy?
Salah satu hal paling penting yang saya pelajari di Carrot academ adalah tentang mindset. Mereka banyak mengajarkan tentang ekspektasi dan mempersiapkan saya secara mental. Akan banyaknya tugas di FZD dan beratnya kurikulum di sana. Carrot academy mengajarkan bagaimana caranya untuk menghadapi saat tidak ada motivasi atau saat saya tidak ada semangat, malas dan perasaan negatif lainnya. Mentor juga memberitahu saya untuk berhenti membandingkan diri sendiri dengan artist profesional. Hal-hal semacam itu yang sangat membantu mindset saya menjadi merasa positif dan bersemangat. Dan memiliki mental yang kuat saya kira itu sangat penting. Hal penting kedua adalah tentang skill fundamental dalam menggambar. Seperti perspektif yang nantinya sangat penting di dalam concept design. Mempelajarinya membuat saya mengerti dasar perpektif sehingga sehingga begitu saya memasuk Feng Zhu Design school saya tidak akan merasa kebingungan.
Apa tips yang bisa kamu bagi kepada mereka yang sedang berencana menyusun portfolio?
Menurut saya bagian terpenting adalah time management jika kita bisa menyediakan cukup waktu. Untuk mengerjakan portfolio kita akan terlihat jelas dalam karya kita effort dan waktu yang kita berikan dalam mengerjakannya. Namun jika dikerjakan dalam menit-menit terakhir akan terlihat sangat buru-buru dan sangat mungkin terjadi pihak admisi portfolio melihatnya. Atur waktu untuk portfolio kita dengan sebaik-baiknya. Pastikan setidaknya menyediakan beberapa jam seminggu membangun portfolio kita. Tips lain adalah, cobalah untuk tidak merasa putus asa atau merasa kuatir apakah portfolio kita akan diterima atau tidak. Lakukan saja yang terbaik untuk membuat portfolio kita dan biarkan segala kemungkinan akan terjadi ke depannya. Mentor Carrot academy memberitahu bahwa untuk bisa bertahan di FZD. Bahwa saya harus terus menggambar dan jangan pernah berhenti. Karena mereka akan memberikan banyak sekali tugas, jika kita menunda, atau terlalu lama membiarkan kita tidak mengerjakan tugas maka kita tidak akan cukup punya waktu untuk menyelesaikan semua tugas yang diberikan. Mereka juga memberitahu agar sebaiknya belajar banyak hal tentang skill fundamental mungkin dasar-dasar anatomi, perspektif yang saya pelajari di Carrot academy. Saya yakin semua itu akan membantu saya agar nanti bisa bertahan dengan baik di Feng Zhu Design.
Selamat ya Fiona semoga kamu sukses di tempat belajar yang baru!
(CA/BP)