3 KESALAHAN PEMULA MENGGAMBAR DIGITAL
Share
“Enakan mana sih menggambar pakai digital atau alat tradisional? Mana sih yang paling baik?”.
Jika kalian pemula dalam menggambar dan ingin belajar menggambar dengan benar dan ingin tahu banyak hal seputar menggambar kalian akan belajar tiga kesalahan pemula dalam menggambar digital.
Dalam dunia ilustrasi, media digital dan tradisonal sama-sama memberi kontribusi yang berarti yang menambah kekayaan dunia seni. Berbeda dengan media tradisional, gambar digital hanya membutuhkan seperangkat alat gambar berupa PC/Laptop dan tablet yang dilengkapi software yang menggantikan semua kebutuhan media gambar dari kertas, kanvas, pensil hingga cat.
Nah bagi pemula yang sedang mulai belajar digital, mari kita membahas 3 kesalahan saat pemula menggambar digital.
1. CTRL+Z ABUSER.
Kesalahan pertama ini sepertinya sepele, namun dampaknya sangat besar baik dari sisi karya maupun kita sebagai seniman atau artis yang membuat karya. Fitur Undo atau Control + Z adalah salah satu anugrah terbesar yang didapatkan dalam gambar digital. Dengan fitur ini kita bisa membatalkan perintah atau gambar yang telah kita buat seperti membatalkan sebuah kesalahan. Fitur yang tidak tersedia dalam media tradisional.
Fitur ini membuat kita lebih tenang dan tidak perlu kuatir membuat kesalahan. Tinggal sekali pencet 2 tombol semua kesalahan kita akan termaafkan dan kita dengan tenang bisa melakukan kesalahan berikutnya. Namun kemudahan ini juga membawa sebuah konsekuensi yang harus bisa kita gunakan dengan tanggung jawab.
Ragu atau tidak sabar?
Tombol undo menyuburkan rasa ragu, di sisi lain memicu ceroboh dan tidak sabar. Kita jadi sulit berkembang. Jika para artist profesional menggunakan fitur ini untuk membuat proses berkarya menjadi efisien, bagi para pemula fitur ini bisa membuat kita merasa tidak yakin dalam berkarya. Bahkan kita bisa ragu dengan beberapa step yang telah kita lakukan hingga kita harus menekan tombol undo berkali-kali. bayangkan Photoshop menyediakan 1000 kali undo yang diatur dalam setingan history state yang artinya kita bisa meragukan sekian banyak step di belakang!
Undo bukan solusi.
Fitur undo bukan solusi kekurangan skill kita. Beranikan diri dengan banyak kesalahan dan spontanitas. . Tombol undo jika digunakan secara abusive akan berakibat kurang baik yaitu memperkuat rasa tidak percaya diri dalam membuat karya. Kita akan secara tidak sadar menjadi peragu dan takut untuk menggoreskan garis dan berharap setiap garis yang dibuat harus langsung bagus seperti artist panutan kita. Akibatnya setiap kita menarik garis tangan kiri kita sudah siap di tombol control + Z. Kurang oke dikit atau kurang halus dikit langsung tekan undo. Undo hingga puluhan kali tetap saja tidak merasa puas dan membuat frustasi. Alih-alih takut dengan kesalahan lebih baik eksplore kesalahan kita, perbaiki dan kita akan menemukan kekuatan baru kita.
Jangan mau didikte.
Gunakan dengan bijak dan jangan biarkan fitur ini mendikte kemampuan menggambar dan proses belajar kita. Jangan sampai proses ini membuat kita meragukan kemampuan diri sendiri. Kita sering berada dalam fase di mana kita merasa skill kita mentok dikarenakan banyaknya kesalahan yang kita ulang-ulang. Terlalu sering menggunakan fitur undo bisa membuat pikiran kita berkata,”Kamu nggak akan berkembang lagi, kamu sudah cukup sampai di sini.”
Beranilah melakukan kesalahan tanpa terlalu memikirkan undo. Kita akan belajar banyak hal dari banyaknya kesalahan yang kita buat.
2.FUNDAMENTAL STEP SKIPPER
Kesalahan kedua ketika pemula mulai belajar menggambar digital adalah menganggap enteng kemampuan dasar menggambar. Sukses jadi artist besar memang goal yang menggoda, tapi anak tangga proses belajar tidak bisa dilewati begitu saja. Jangan anggap enteng kemampuan dasar menggambar. Fitur media digital memang bakalan memudahkan kita bikin karya dengan lebih efektif namun untuk menciptakan karya yang keren kita harus menguasai skill fundamental.
Artist sejati adalah penguasa media.
Sebuah Masterpiece tercipta bukan hanya karena alatnya tapi karena adanya tangan hati dan pikiran sang Seniman yang telah melalui proses panjang kegagalan dan pembelajaran yang terakumulasi menjadi karya yang kita kagumi saat ini. Gagal memahami dan menguasai kemampuan dasar menggambar inilah yang sering menjadikan seorang seniman menemukan Jalan Buntu atau mentok ketika berkarya. Rasanya kaya udah mencoba semua cara ini itu tapi tetep aja gambar kita gak bisa jadi lebih baik lagi, seperti monoton dan jalan di tempat padahal softwarenya yang kita pakai sudah paling mantap dan paling mutakhir. Jika terjadi seperti itu, artinya media telah menguasai kita. Sesungguhnya media digital hanyalah sebuah alat yang akan kita kuasai dan kendalikan untuk membantu kita menciptakan karya.
kita loh kadang-kadangbeberapa pemula menjadi pecandu fiturketika membuat karya sih gara-gara halini akibatnya ya ketika Dia terpaksamenggunakan software lain atau alat lainJadi ya nggak bisa ngapa-ngapain
Tak ada tools rahasia.
Ketika kita melihat sebuah karya yang bagus, kadang muncul pertanyaan:
“Artist ini pakai software apa ya? Pakai brush apa ya? Ada plug in khusus nggak sih? Wah pasti pakai teknik dan tools rahasia nih”.
Pasti kalian pernah dong udah coba tutorial ini itu, udah download brush dari para seniman digital idola kalian, udah pakai segala macam plug-in tapi ketika kalian membuat karya kalian sendiri rasanya kayak hal-hal yang kalian kumpulkan itu tidak banyak membantu. Sebenarnya fitur software digital itu pada dasarnya akan sangat membantu membantu senimanatau artis yang sebenarnya sudahmemiliki kemampuan yang bagus sertakedisiplinan serta konsistensi berkaryajadi Saran saya untuk pemula adalahfokus gunakan software itu untuk membuatkarya bukan untuk mengkoleksi fitur.
Ketika skill mentok, jangan mencari tools yang memudahkan kita, tetapi asahlah skill dan mindset berkarya.
Masterpiece tercipta dalam semua media.
Menggambar digital pada dasarnya tetap saja tidak banyak berbeda dengan menggambar di kertas, di kanvas, tembok atau media dan media tradisional lainnya. Perbedaannya lebih banyak pada kemudahan dan efektivitas ketika kita membuat karyanya. Namun untuk kualitas dan keindahan karya tetap saja semua bergantung pada pembuatnya.
Buatlah masterpiece dalam media apapun. Jadilah master dengan tools yang kita kuasai. Walaupun dalam beberapa hal media digital jauh lebih unggul dibandingkan denganmedia tradisional bukan berarti kita bisa menganggap digital lebih baik daripada media tradisional. Pemikiran seperti ini hanya akan menghambat proses belajar dan perkembangan kemampuan. Seorang Seniman yang baik akan tetap berkarya dan mampu berkarya dengan baik tanpa peduli apapun medianya. Bagaimana agar kita mampu menjadi seniman atau artis yang mampu menghasilkan karya yang lebih baik? Saran terbaik adalah jangan membedakan media namun fokus pada kemampuan menggambar kita. Tingkatkan terus skill dan jangan lelah belajar dan jangan terjebak dengan fitur software.
2. GEAR AND SOFTWARE WHORSIPPER
kesalahan ketiga pemula ketika belajar gambar digital adalah sering menganggap bahwa karya bagus itu dihasilkan dari alat dan software yang bagus. Bahkan seringkali hal tersebut memicu artist mengalami sindrom “belajar pasif” di mana kepuasan berburu dan mengoleksi software dan hardware menggantikan proses belajar. Seakan-akan kita sudah belajar sesuatu padahal proses belajar sesungguhnya dimulai di goresan pertama kita.
Bijak pilih tools.
Banyak gear menawarkan fitur “fun to have”. Sebaiknya pilih fitur fungsional yang valuable. Seperti yang kita tahu alat yang bagus seringnya mahal dan dilengkapi fitur-fitur ekstra yang menarik untuk kita miliki. Namun sebenarnya fungsi alat telah disediakan dengan optimal pada beberapa gear yang harganya lebih terjangkau. Fokuslah pada spesifikasi alat yang memang benar-benar dibutuhkan untuk menggambar.
Investasi dengan tepat!.
Alat mahal dan bagus bukan berarti otomatis gambar kita jadi bagus. Pemula seringkali terlalu fokus berinvestasi membeli alat bagus di awal tapi lupa untuk investasi pada hal yang lebih penting yaitu konsistensi berkarya, mengkoleksi semangat dan kegigihan serta kesenangan membuat karya. kira-kira kalau kalian sendiri pilih mana nih punya banyak alat yang bagus atau punya banyak karya yang bagus?. Hardware dan software akan selalu berkembang dan bisa usang. Investasi terbaik adalah skill dan mindset yang bisa terus update.
Jadilah operator ahli!.
Hardware dan software hanya akan berguna di tangan operator yang ahli. Kecanggihan tools tidak ada artinya tanpa skill yang baik! Jangan lupa untuk selalu pelajari hal-hal yang mendasar yang penting di dalam menggambar seperti perspektif, anatomi,komposisi, warna, bentuk dan ilmu dasar lain dalam menggambar. Tetap konsisten membuat karya dan tentu saja jangan juga terjebak latihan terus menerus tapi lupa bergaya berarti itu penting sih tapi membuat karya dan konsisten untuk tetap membuatnya dengan penuh cinta juga sangat penting. Terus berkarya!
Sumber: Youtube/Artupida
(CA/BP)